Batuan - Batuan Di Bumi

Bagian luar bumi tertutupi Oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar dari pada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung dari dekat maka banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain.
Dari jenis batuan tersebut dapat digolongkan menjadi 3 golongan :
  1. Batuan beku (igneous rock) 
  2. Batuan sediment (sedimentary rocks)
  3. Batuan Metamorfosa / Malihan (metamorphic rocks)

Batuan- batuan Di Bumi

Batuan -batuan tersebut berbeda-beda materi penyusunya dan berbeda pula proses terbentuknya..
1.   Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuab dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. perbedaan dari keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuanya. Batuan beku plutonik umumnya terbentukdari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunya relatif lebih besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, Diorite, dan granite(yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misal: akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (sering dijadikan pondasi rumah), decite.

  • Granite (berasal dari kata Latin Granum) adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak ditemukan. Granit kebanyakan besar, keras dan kuat, dan oleh karena itu banyak digunakan sebagai batuan untuk konstruksi. kepadatan rata-rata granite adalah 2,7gr/cm3 dengan jangkauan antara 1,74 dan 2,80. Meja granite sebagai bidang acuan dalam proses pengukuran dalam bidang industri dan rekayasa. Granite banyak dipakai sebagai bidang acuan dalam berbagai pengukuran dan alat pengukur. Hal ini dikarenakan granit bersifat kedap air, kaku(rigid), non-higroskopis dan memiliki koefisien ekspansitermal yang sangat rendah. salah satu penerapanya adalah pada mesin pengukur koordinat ( Coordinate Measuring Machine ).
  • Rhyolite adalah batuan beku vulkanik dengan komposisi felsik, kaya silika. meski begitu volumenya dibumi ini tidak sebanyak basalt. Namun dibeberapa tempat Rhyolite menutupi ribuan kilometer persegi dataran seperti di Amerika Selatan. Karena Sifat rhyolite yang lebih dingin (~ 500-600 deg C) dibandingkan magma lain maka lava rhyolite ini cenderung memiliki viskositas tinggi dan persebaranya tidak pernah jauh. Struktur yang khas dijumpai di rhyolite adalah flow banding dimana struktur ini hadir menyerupai lengkungan layer sediment yang menunjukan aliran lava. Petrogenesis dan occurence dari rhyolite seperti layaknya batuan vulkanik lainya dapat hadir diberbagai setting tektonik mulai dari hotspot (mantle plume), rift, transform, triple junvtion region, sampai arc..  
2.   Batuan Sediment atau sering disebut sedimentary rock adalah batuan yang terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan. Batuan sediment ini biasa digolongkan lagi menjadi beberapa bagian :

  • Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material  yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon(source rocks). Contohnya batuan konglomerat, batu pasir, dan batu lempung.
  •   Batuan sediment kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari migrasi. Contoh anhidrit dan batu garam (salt).
  • Batuan sediment  organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa makluk hidup. batuan ini biasanya menjadi batuan induk (source) atau batuan penyimpan (reservoir). Contohnya adalah batu gamping terumbu.
3.    Batuan metamorf / malihan


Batuan metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses perubahan temperature dan/ tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya temperature dan/ tekanan batuan sebelumnya akan berubah teksture dab strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan perubahan batu lempung. batu marmer yang merupakan perubahan dari batu gamping. batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir. Apabila semua batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan terbentuk magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan baru lagi. Proses-proses tersebut berlangsung sepanjang waktu baik dimasa lampau maupun dimasa akan datang. Kejadian alam dan proses geologi yang berlangsung sekarang inilah yang memberikan gambaran apa yang telah terjadi di masa lampau seperti diungkapka oleh ahli geologi "James Hutton" dengan teorinya "The Present Is The Key to The past"


Terima kasih..
jangan lupa klik follow untuk mengikuti blog ini

0 komentar: